Dalam kehidupan yang sudah serba terpenuhi “untuk
orang-orang tertentu”, bagi mereka menjalani hidup merupakan sesuatu yang
sangat mudah, sedikit bekerja tetapi banyak menghasilkan adalah cara mereka
menjalani hidup meski itu dengan cara yang kadang tidak lazim atau bahkan tidak
masuk akal bagi orang-orang yang berusaha mendapatkan sesuatu dengan motto
halalnya.
Beberapa bulan ini saya disibukkan dengan menemani
kakak saya ngampus, karena dia melanjutkan S2 dan jadwal kuliahnya malam hari,
karena orangtua saya sudah berpesan agar saya menemani kakak saya kuliah,
sebagai anak dan adik yang baik saya harus melakukannyaa.. hehehe :D
Perjalanan menuju kampus saya menggunakan bajaj dan kali
ini saya ingin sedikit bercerita tentang pertemuan saya dengan seorang supir
bajaj dan sedikit berbincang dengannya, dalam perbincangan itu kami bercerita
tentang pendidikan.
Bapak supir bajaj adalah lulusan D3 Ekonomi Akuntan,
sayapun memberikan pertanyaan tanpa berfikir panjang, saya bertanya kenapa dia
tidak bekerja sesuai jurusan yang telah ia ambil, dia hanya sedikit tersenyum
dan menjawab “zaman sekarang kalo ga ada orang dalem susah mbaa” saya hanya
mengangguk dan sedikit merasa kasihan. Tapi saya percaya masih ada
tangan-tangan yang begitu mudah mengulurkan bantuannya kepada orang yang pantas
menerimanya dan rencana Allah itu akan berakhir dengan indah.
Beberapa hari kemudian saya bertemu lagi dengan bapak
supir bajaj, si bapak memang lebih tua dari pada bapak sebelumnya..
Dia memberikan pertanyaan kepada saya dan kakak saya
“neng, kalo ada ni seseorang yang belajar giat menuntut ilmu hingga sukses,
tapi ketika dia sukses dia menjadi orang yang tidak baik (contoh : koruptor),
siapa yang paling kasian??” saya menjawab yang paling kasihan masyarakatnya
karena punya pemimpin begitu, kakak saya bilang dirinya sendiri..
bapak itupun menjawab dengan sedikit tertawa, “yang paling kasihan itu orangtua neng, orangtua uda biayain mahal-mahal, berharap anaknya bisa menjadi yang lebih baik dan berguna, tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan” begitu katanya..
bapak itupun menjawab dengan sedikit tertawa, “yang paling kasihan itu orangtua neng, orangtua uda biayain mahal-mahal, berharap anaknya bisa menjadi yang lebih baik dan berguna, tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan” begitu katanya..
Pertemuan yang hanya beberapa menit itu memberikan
pelajaran bagi saya dan kakak saya tentunyaa..
Sediih?? Iyaa.. bahkan ketika sebuah pertanyaan
dilontarkan saya tidak mengingat usaha kedua orang tua saya yang sungguh luar
biasa
Senaang?? Iyaa.. karena Allah selalu mengingatkan
hambanya dan kali ini dengan cara yang sangat haluss..
Semangat menjadi lebih baik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar